METABOLISME
Metabolismeadalah semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah
lintasan reaksi kimia organik,
A.
katabolisme,
Katabolisme adalah lintasan metabolisme yang merombak suatu substrat
kompleks molekul
organik
menjadi komponen-komponen penyusunnya sambil melepaskan energi, pada
umumnya berupa ATP.[1]Pada lintasan katabolisme, molekul berukuran besar seperti polisakarida, lipid, asan nukleat dan protein akan terombak menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti monosakarida, asam lemak, nukleotida, dan asam amino
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) (etanol)
Respirasi
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :
1.Glikolisis.
Peristiwa perubahan :
Glukosa => Glulosa - 6 - fosfat => Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
Glukosa => Glulosa - 6 - fosfat => Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs.
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia
3. Transpor elektron respirasi.
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
PROSES AKSEPTOR ATP
1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total 38 ATP
Fermentasi
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.
A. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi
enzim
Prosesnya :
1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).
enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia
3. Transpor elektron respirasi.
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
PROSES AKSEPTOR ATP
1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP
Total 38 ATP
Fermentasi
Pada kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.
A. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam kondisi anaerob.
Reaksinya: C6H12O6 ————> 2 C2H5OCOOH + Energi
enzim
Prosesnya :
1. Glukosa ————> asam piruvat (proses Glikolisis).
enzim
C6H12O6 ————> 2 C2H3OCOOH + Energi
2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2 ————> 2 C2H5OCOOH + 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat :
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2 ATP.
B. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
enzim
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
C. Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ———————————————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) ————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat ————————————————————> asetaldehid + CO2.
piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————> 2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase
enzim
Ringkasan reaksi :
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi
C. Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6 —————> 2 C2H5OH ———————————————> 2 CH3COOH + H2O + 116 kal
(glukosa) bakteri asam cuka asam cuka
anabolisme,
yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu,
untuk diserap oleh sel tubuh
1. Fotosintesis
Fotosintesis
merupakan sintesis yang memerlukan cahaya (fotos = cahaya; sintesis =
penyusunan atau membuat bahan kimia). Fotosintesis adalah peristiwa pembentukan
karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan bantuan energi cahaya matahari.
Secara sederhana, reaksi fotosintesis yang melibatkan berbagai enzim dapat
dituliskan sebagai berikut:
Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan
organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil). Sel yang
mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman yang disebut palisade
atau jaringan tiang dan sel-sel jaringan bunga karang yang disebut spons.
Kloroplas tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut:
a) Stroma ialah struktur kosong di dalam kloroplas,
merupakan tempat glukosa terbentuk
dari karbondioksida.
b) Tilakoid ialah struktur cakram bertumpuktumpuk, yang
terbentuk dari pelipatan membran dalam
kloroplas, dan berfungsi menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
kimia.
c) Grana ialah selubung tangkai penghubung tilakoid.
Klorofil merupakan pigmen utama yang
terdapat pada tumbuhan yang berfungsi menyerap cahaya radiasi elektromagnetik
pada spektrum kasat mata. Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan
klorofil b. Klorofil a mampu menyerap cahaya merah dan biru keunguan. Klorofil
a sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Sedangkan, klorofil b
merupakan klorofil yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan.
Di dalam kloroplas, selain klorofil juga terdapat pigmen karotenoid,
antosianin, dan fikobilin. Jadi, hanya tumbuhan yang dapat melakukan
fotosintesis karena mengandung kloroplas pada daunnya. Oleh karena itu,
tumbuhan merupakan produsen makanan (karena dapat menghasilkan makanan dengan
bantuan cahaya matahari), dan disebut juga organisme autotrof (auto =
sendiri; trophic = makanan), yaitu organisme yang dapat membuat makanan
sendiri.
a. Reaksi terang
Pada tahap pertama,
energi matahari ditangkap oleh pigmen penyerap cahaya dan diubah menjadi bentuk
energi kimia, ATP, dan senyawa pereduksi NADPH. Proses ini disebut tahap reaksi
terang. Atom hidrogen dari molekul H2O dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi
NADPH, dan O2 dilepaskan sebagai hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi ini
juga dirangkaikan dengan reaksi endergonik, membentuk ATP dari ADP + Pi. Dengan
demikian, reaksi terang dapat dituliskan dengan persamaan:
Pembentukan ATP
dari ADP + Pi, merupakan suatu mekanisme penyimpanan energi matahari yang diserap
kemudian diubah menjadi bentuk energi kimia. Proses ini disebut fosforilasi
fotosintesis atau fotofosforilasi. Pada reaksi terang yang terjadi
di grana, energi cahaya memacu pelepasan elektron dari fotosistem di dalam
membran tilakoid. Fotosistem adalah tempat berkumpulnya beratus-ratus molekul
pigmen fotosintesis. Aliran elektron melalui sistem transpor menghasilkan ATP
dan NADPH. ATP dan NADPH dapat terbentuk melalui jalur non siklik, yaitu
elektron mengalir dari molekul air, kemudian melalui fotosistem II dan
fotosistem I. Elektron dan ion hidrogen akan membentuk NADPH dan ATP. Oksigen
yang dibebaskan berguna untuk respirasi aerob. Pusat reaksi pada fotosistem I
mengandung klorofil a, disebut sebagai P700, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi pada fotosistem II
mengandung klorofil a yang disebut sebagai P680, karena dapat menyerap foton
terbaik pada panjang gelombang 680 nm.
b. Reaksi gelap (reaksi tidak tergantung cahaya)
Disebut juga siklus
Calvin-Benson. Reaksi ini disebut reaksi gelap, karena tidak tergantung secara
langsung dengan cahaya matahari. Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun
demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap. Reaksi
gelap memerlukan ATP, hidrogen, dan elektron dari NADPH, karbon dan oksigen
dari karbondioksida, enzim yang mengkatalisis setiap reaksi, dan RuBp (Ribulosa
bifosfat) yang merupakan suatu senyawa yang mempunyai 5 atom karbon.
Reaksi gelap terjadi melalui beberapa tahapan, yaitu:
a) Karbondioksida diikat oleh RuBp (Ribulosa bifosfat yang
terdiri atas 5 karbon) menjadi senyawa 6 karbon yang labil. Senyawa 6 karbon
ini kemudian memecah menjadi 2 fosfogliserat (PGA).
b) Masing-masing PGA menerima gugus pfosfat dari ATP dan
menerima hidrogen serta e- dari NADPH. Reaksi ini menghasilkan PGAL
(fosfogliseraldehida).
c) Tiap 6 molekul karbon dioksida yang diikat dihasilkan 12
PGAL.
d) Dari 12 PGAL, 10 molekul kembali ke tahap awal menjadi
RuBp, dan seterusnya RuBp akan mengikat CO2 yang baru.
e) Dua PGAL lainnya akan berkondensasi menjadi glukosa
6 fosfat. Molekul ini merupakan prekursor (bahan baku) untuk
produk akhir menjadi molekul sukrosa yang merupakan karbohidrat untuk dian
molekul sukrosa yang merupakan karbohidrat untuk diangkut ke
tempat penimbunan tepung pati yang merupakan karbohidrat yang tersimpan sebagai
cadangan makanan.
2. Kemosintesis
Kemosintesis
terjadi pada organisme autotrof, tepatnya kemo-autotrof, yang
mampu menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan dari zat-zat anorganik
dengan bantuan energi kimia. Yang dimaksud dengan energi kimia di sini adalah
energi yang diperoleh dari suatu reaksi kimia yang berasal dari reaksi
oksidasi. Kemampuan mengadakan kemosintesis ini, terdapat pada mikroorganisme
dan bakteri autotrof. Bakteri Sulfur yang tidak berwarna
memperoleh energi dari proses oksidasi senyawa H2S. Jangan disamakan dengan
bakteri sulfur yang berwarna kelabu-keunguan yang mampu mengadakan fotosintesis
karena memiliki klorofil, dengan reaksi sebagai berikut:
pada mikroorganisme dan bakteri autotrof. Bakteri
Sulfur yang tidak berwarna memperoleh energi dari proses oksidasi senyawa
H2S. Jangan disamakan dengan bakteri sulfur yang berwarenergi dari proses
oksidasi senyawa H2S. Jangan disamakan dengan bakteri sulfur yang berwarna
kelabu-keunguan yang mampu mengadakan fotosintesis karena memiliki klorofil,
dengan rea
3. Sintesis Lemak
Lemak disintesis
dari protein dan karbohidrat melalui asetil ko-enzim A. Metabolisme gliserol
memiliki cara sama dengan metabolisme karbohidrat, yaitu melalui jalan piruvat.
Untuk mensintesis lemak atau asam lemak diperlukan suatu ko-enzim A yang
berfungsi memutuskan atau memecahkan dua bagian atom C (karbon)nya untuk
membentuk asetil Ko-A. Karena pemutusan rantai karbonnya terjadi pada karbon
(C) kedua pada mata rantai asam lemak, maka reaksinya dinamakan beta
oksidasi. Beta oksidasi adalah suatu proses yang berlangsung secara
berulang-ulang sehingga semua atom karbon (C) pada rantai lemak berubah menjadi
asetil Ko-A.
Asetil Ko-A juga
dapat diubah kembali menjadi asam lemak sehingga reaksi beta oksidasi disebut
pula sebagai reaksi reversible (yang dapat di balik). Asam piruvat
sebagai hasil akhir metabolisme gliserol, dan asetil Ko-A bersama-sama akhirnya
memasuki siklus asam trikarboksilat yang merupakan langkah terakhir dari
metabolisme dalam tubuh. Oksigen yang diperlukan tubuh memerlukan oksigen lebih
banyak dalam proses oksidasi lemak untuk menghasilkan energi dibandingkan
dengan proses oksidasi karbohidrat. Hal ini dimungkinkan karena perbandingan C :
H : O molekul lemak jauh lebih besar dibandingkan dengan molekul karbohidrat.
Misalnya, perbandingan C : H : O pada molekul tristearin adalah 57 : 110 : 6,
sedangkan molekul glukosa juga memiliki enam atom oksigen, tetapi perbandingan
C : H : O pada glukosa jauh lebih rendah, yaitu 6 : 12 : 6. Perbedaan ini
mengakibatkan nilai pembakaran yang jauh berbeda. Satu gram lemak menghasilkan
9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
4. Sintesis Protein
Sintesis protein di
dalam sel tersusun atas asam amino dan terjadi dengan melibatkan DNA, RNA dan
ribosom. Suatu ikatan molekul peptida terbentuk apabila gugus amino dari satu
asam amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lain. Secara
berurutan, apabila dua asam amino bergabung, maka akan terbentuk molekul
dipeptida, bila tiga asam amino berikatan, maka akan terbentuk molekul
tripeptida, dan seterusnya. Dengan demikian, apabila terjadi penggabungan asam
amino dalam jumlah besar, maka akan terbentuk molekul yang disebut sebagai
polipeptida. Pada dasarnya, protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari
organisme berkemampuan untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai
dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi, karena pada inti
sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai pengatur
sintesis protein sel. Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA. Untuk
lebih jelas, pelajari Bab 3 Materi Genetik, tentang Sintesis Protein.
Achmad Thobari
XII IPA B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar